Rabu, 13 Juli 2011

laporan plbk panti asuhan Muhammadiyah Kota Semarang

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIK LAPANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING LUAR SEKOLAH (PLBK-LS) DI PA NT I ASUHAN MUHAMMADIYAH TLOGOSARIKOTA SEMARANG

TAHUN 2011

Disahkan pada:

Hari : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Waktu : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Tempat : Panti Asuhan Muhammadiyah Putra Kota Semarang

Mengesahkan,

DPL PLBK-LS Koordinator PLBK-LS

Siti Fitriana, SPd. M.Pd Budiono NPP. 088201204 NPM. 07110013

Mengetahui,

Kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Putra

Kota Semarang

Drs. H. Hamzah Rifki

NBM.790.495

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan PLBK-LS dengan lancar. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian PLBK-LS yang dilaksanakan di Panti Asuhan Muhammadiyah Kota Semarang dari tanggal 1 Juni 2011 sampai dengan 1 Juli 2010. Oleh karena itu kami bermaksud menyampaikan terimakasih kepada:

1. Muhdi, S.H. M.Hum., selaku Rektor IKIP PGRI Semarang.

2. Dra. M. Th. S. R. Retnaningdyastuti, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Semarang.

3. Siti Fitriana, S.Pd. M.Pd, selaku Ketua Jurusan PPB PGRI Semarang yang telah memprogramkan Praktik Lapangan Bimbingan dan Konseling Luar Sekolah (PLBK-LS) ini.

4. Drs. H. Hamzah Rifki. selaku Kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Kota Semarang yang telah memberikan ijin praktik dan memberi bimbingan kepada praktikan.

5. Segenap pengurus dan asisten Panti Asuhan Muhammadiyah Kota Semarang yang telah bersedia membantu praktikan.

6. Siswa Asuh Panti Asuhan Muhammadiyah Kota Semarang

7. Kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Penyusunan laporan PLBK-LS ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan PLBK-LS ini dapat memberikan manfaat dan dapat menambah wawasan bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umunya.

Semarang, Juni 2011

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasaraya setiap pekerjaan harus diimbangi dengan sebuah keahlian, sebab hanya dengan keahlian suatu pekerjaan akan dapat menunjukkan hasil yang maksimal. Apapun bidang pekerjaan seseorang hendaknya keahlian perlu untuk dimiliki. Bila profesionalisme dijunjung tinggi, maka profesi apapun akan mampu meningkatkan kemampuan para anggota profesi untuk terus mengembangkan strategi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Bila kita tinjau dari kamus besar Bahasa Indonesia profesi merupakan bidang pekerjaan yang dilandasi keahlian dan pendidikan khusus, seperti halnya profesi konselor. Untuk itu demi terciptanya konselor yang professional, mahasiswa BK sebagai calon konselor wajib mengikuti PLBK di Luar Sekolah. PLBK-LS merupakan suatu proses pembelajaran dalam program kependidikan yang dirancang untuk melatih mahasiswa sebagai calon seorang konselor untuk menguasai kompetensi konselor secara utuh dan integral melalui magang pada lembaga di luar sekolah.

PLBKLS juga memberikan bekal kepada mahasiswa sebagai calon seorang konselor agar mempunyai kompetensi, seperti memahami secara mendalam seorang klien yang hendak dilayani, menguasai landasan teoritik bimbingan dan konseling, mampu untuk menj'elenggarakan bimbingan dan konseling kepada klien yang sifatnj'a memandirikan, mengembangkan pribadi dan profesionalitas yang berkelanjutan, memiliki daya saing sesuai dengan tuntutan pembangunan nasional dan kemajuan 1PTEK, serta mampu menerapkannya dalam situasi yang nyata. Dengan demikian PLBK-LS sangatlah besar manfaatnya bagi calon konselor untuk digunakan sebagai sarana menimba ilmu demi terciptanya tenaga konselor yang professional. Hal ini seseai dengan visi dan misi, dimana visi seorang konseling menghendaki terwujudnya kehidupan kemanusiaan j'ang membahagiakan melalui tesedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar mdividu berkembang secara optimal, mandin dan bahagia. Sedangkan misi konseling terdiri dari misi pendidikan, misi penegmabangan, dan misi pengentasan masalah.

PLBK-LS dapat diikuti oleh calon konselor diberbagai tempat seperti panti asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi narkoba, lembaga pemasyarakatan dll. Melalui PLBK-LS mahasiswa calon konselor diharapkan mampu menerapkan ilmu yang seiama ini diperoieh dari perkuliahan untuk dapat digunakan membantu klien di tempat praktik masing-masing. Bantuan itu berupa bimbingan kelompok, konseling kelompok, konseling individu dan berbagai ketrampilan yang memang khusus ditujukan pada profesi konselor, sebagai bekal ketrampilan yang dapat digunakan untuk membantu mengentaskan masalah klien. Bila ketrampilan seorang calon konselor terus diasah, maka sosok seorang konselor masa depan akan dipersepsikan sebagai seorang konselor yang berkompeten. Kekuatan dan eksistensi profesi muncul sebagai akibat interaksi timbal balik antara kinerja tenaga professional dengan kepercayaan publik. Jadi, mas3farakat akan perca5'a bahwa pela}'anan 5'ang diperlukannya hanya dapat diperoleh dari orang yang menurut masyarakat sudah ahli dan berkompeten. Selain untuk mengasah kemampuan calon konselor PLBK-LS juga memiliki tujuan yang lain seperti memperbaiki citra profesi konselor di masyarakat dan untuk mengembalikan serta mengembangkan kepercayaan masyarakat pada kinerja profesi konselor.

Pada kesempatan ini kami ditemptkan untuk melaksanakan PLBK di Panti Asuhan Muhammadiyah Semarang. Dalam pelaksanaan PLBK kali ini mahasiswa dituntut dapat mengaplikasikan ilu yang sudah di tenma dlam bangku perkuliahan sehingga perlu adanya pemahaman tentang dasar- dasar pelaksanaan bimbingan dan konseling. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan PLBK di Panti Asuhan Muhammadiyah sangat berbeda dengan pelaksanan di sekolah sehingga perlu adanya pendekatan yang ekstra agar klien dpat mengikuti bimbingan yang diberikan konselor.

B. Tujuan

Tujuan dalam praktik PLBK LS antara lain:

1. Mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat selama kuliah di IKIP PGRI SEMARANG.

2. Memberikan layanan bimbingan konseling dalam upaya membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami klien.

3. Memberikan layanan bimbingan konseling dengan karaktenstik yang berbeda antara sekolah dengan panti.

4. Memperoleh pengalaman di lapangan yang belum pernah di dapat sebelumnya dan menambah wawasan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan PLBK LS.

5. Membina mahasiswa menjadi calon konselor yang professional sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor (SKAKK)

6. Memahami landasan teoritlk bimbingan dan konseling secara mendalam dalam upaya memahami karakteristik klien secara keseluruhan

C. Manfaat

Manfaat PLBK LS antara lain:

1. Mengetahui karakteristik klien yang ada di Panti Asuhan Muhammadiyah Semarang.

2. Menerapkan berbagai kompetensi konselor secara utuh dan terpadu dalam setiap kegiatan di Panti

3. Memperoleh seperangkat pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang dapat menunjang tercapainya kompetensi konselor

4. Memberikan pelayanan bimbingan konseling terhadap klien di dalam Panti secara terpadu dalam upaya pengentasan masalah yang di hadapi anak panti

5. Menumbuhkan jiwa sosia! mahasiswa terhadap fenomena masyarakat dengan melihat dari berbagai segi kehidupan.


BAB II

P EM BAH AS AN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI PLBK DI PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH KOTA SEMARANG

1. Sejarah Singkat Berdirinya Panti Asuhan Muhammadiyah

Dalam pengamalan Surat Al Ma'un dan cita-cita para tokoh di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah yang ada di Semarang maka pada tahun 1938 dirintis pendirian Panti Asuhan Muhammadiyah Semarang di Jalan Pindrikan Lor, dengan fasilitas sederhana. Pada tahun 1958 dibentuk panitia pembangunan gedung Panti Asuhan Muhammadiyah yang dipimpin oleh Bapak Kyai Mansjur. Adapun lokasi pembangunan berada di Jalan Wonodri Dalam gang II nomor 22 dengan luas areal 13.000 m2 yang berasal dari bantuan Bapak Walikota Madya Kepala Daerah Tingkat II Semarang (Bapak Hadi Subeno) dengan biaya pembangunan gedungnya dari Bapak Menteri Sosial RI (Bapak Muljadi Djojo Martono). Pada tahun 1960 bertepatan dengan Milad Muhammadiyah ke-48 Panti Asuhan Muhammadiyah Semarang diresmikan Menteri Sosial RI oleh Bapak Muljono Djojo Martono dengan dilengkapi pengurus sebagai berikut, Ketua Bapak Wirjo Djojo, Sekretaris Bapak Pranoto, dan Bapak Moh Jasin, Bendahara Bapak Hadi Sunoto serta Tata Usaha Bapak Sunu Sunardi dengan dibantu tokoh-tokoh yang lain. Sehubungan dengan adanya pengembangan Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah dan Lembaga Pendidikan Tinggi Muhammadiyah (AKPER, AKZI, AAK, dan AIS), maka sejak tanggal 17 Agustus 1991 Panti Asuhan Muhammadiyah Semarang dipindahkan ke Jalan Giri Mukti Barat II Nomor 19 Kompleks Perumahan Graha Mukti Tlogosari Semarang dengan luas areal 10.000 m2.

2. Majlis PKS dan Majlis KKM Kota Semarang

a) Periode I Ketua Bapak Wirjodidjojo

b) Periode II Ketua Bapak Muhab Arifin

c) Periode III Ketua Bapak K.H. Ali Cholil

d) Periode IV Ketua Bapak H.M. Tadjudin

e) Periode V Ketua Bapak R.H. Soemadi

f) Periode VI Ketua Bapak Dr. H. Susanto Sugito

g) Periode VII Ketua Bapak H. Moh Yasin

h) Periode VIII Ketua Bapak Dr. Mualif Muhya

i) PeriodeIX Ketua Bapak Dr. H. Tjipto Bahtera

j) Periode X Ketua Bapak Drs. Ahmad Maschun

k) Periode XI Ketua Bapak Drs. H. Tabri Chasani (MKKM)

l) Periode XII Ketua Bapak H. Muh. Syamsuddin, S.Sos.

3. Pengurus Majlis KKM Kota Semarang Periode Muktamar 45

Kepala Panti : Drs. H. Hamzah Rifki

Pembina : H. Zaenal Arifin, S.E., S.Kom.

Agung Nasrullah

Suharno

Mochamad Sholekhan

Muzazin

Soemarno Saiful

Yuslan

Suprapto

4. Tingkat Pendidikan Anak Asuh

Jenjang Pendidikan Anak Asuh adalah sebagai berikut:

a) Tingkat Sekolah Dasar : 8 Orang

b) Tingkat Sekolah Menengah Pertama : 13 Orang

c) Tingkat Sekolah Menengah Atas : 6 Orang

d) Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan : 6 Orang

e) Perguruan Tinggi : 1 Orang Jumlah: 34 Orang

5. Pendidikan dan Ketrampilan

Disamping sekolah umum (SD, SMP, SMA/SMK dan PT), anak-anak jiga diberikan pendidikan keagamaan dan umum yang terdiri dari kajian Al Qur'an, Ilmu Tafsir, Al Hadist, Aqidah, Ibadah Syariah, Akhlaq, Tarikh, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Kemuhammadiyahan, dan latihan pidato (Khitobah). Ketrampilan terdiri atas elektronik, komputer, sablon, menjahit, beternak ayam dan bebek, budidaya ikan serta berkebun. Olahraga terdiri dari Tapak Suci, bola volly, bulu tangkis, tenis meja, sepak bola, senam, lari pagi dan catur. Seni budaya meliputi dari seni baca Al Qur'an, kaligrafi, rebana, dan puisi. Dalam penanganan pendidikan dan ketrampilan bekerjasama dengan lingkungan dan Badan-badan Pemerintah serta lembaga yang terkait.

6. Fasilitas dan Sarana Pendukung

Sarana gedung terdiri dari asrama, masjid, perkantoran, ruang serbaguna, ruang makan, gudang, workshop, BP dan MCK. Koleksi buku perpustakaan terdiri dari buku agama, ilmu pengetahuan dan teknologi, majalah/buletin, dan berbagai macam bacaan yang bermutu lainnya. Pendukung ketrampilan terdiri dari 7 (tujuh) set perangkat komputer, 2 (dua) buah mesin ketik, 11 (sebelas) buah mesin jahit, 5 (lima) set peralatan sablon, 1 (satu) kolam ikan besar dan 7 (tujuh) kolam kecil, kandang ayam, lahan perkebunan dan seperangkat alat musik. Sarana olahraga meliputi lapangan volly, bulutangkis, catur dan tennis meja. Sarana pendukung yang lain seperti 2 (dua buah mobil, 2 (dua) buah sepeda motor, 25 (dua puluh lima) buah sepeda, 1 (satu) buah pesawat telpon dan kelengkapan lainnya.

7. Keuangan

Panti Asuhan Muhammadiyah Semarang dibiayai dari sumber-sumber keuangan antara lain:

a) Yayasan Dharmais Jakarta.

b) RS. Roemani Muhammadiyah Semarang.

c) Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa Tengah.

d) Bagian Kesra Kota Semarang.

e) Para donatur dan simpatisan.

Dalam pengelolaan keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah mengajukan ke Majlis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat 2 (dua) minggu sekali semua kebutuhannya dan sekaligus melaporkan sebagai bagian dari pengawasan keuangan panti oleh majlis MKKM, sedang semua bantuan keuangan yang masuk langsung disetor ke MKKM lewat Rekening Bank BNI 46 Cabang Utama Semarang.

8. Jadwal Kegiatan

04.00-04.10

:Banguntidur.

04.10-05.30

: Sholat subuh berjamaah dilanjutkan dengan kajian.

05.30-06.00

: Kerja rutin.

06.00-06.30

: Mandi, makan pagi dan persiapan ke sekolah.

06.30-07.00

: Berangkat sekolah

07.00-13.00

: Belajar di sekolah

13.00-13.30

: Sholat Dzuhur berjama'ah dan makan siang

13.30-14.00

: Menyelesaikan tugas PR

14.00-15.00

: Istirahat

15.00-15.15

: Jamaah Sholat Ashar

15.15-16.00

: Kerja rutin

16.00-17.30

: TPQ/Olahraga/Ketrampilan/Kesenian

17.30-18.00

: Persiapan Jamaah Sholat Maghrib

18.00-19.00

: Kajian Al Qur'an, Al Hadist dan Kemuhammadiyahan.

19.00-19.15

: Jamaah Sholat Isya'

19.15-19.30

: Makan malam bersama

19.30-21.30

: Belajar bersama

21.30-21.45

: Apel Malam

21.45-04.00

: Tidur malam bagi anak SD

22.00-04.00

: Tidur malam bagi anak SMP/SMA/SMK

B. KEGIATAN YANG DILAKUKAN MAHASISWA DI PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH KOTA SEMARANG

Program kegiatan operasional berupa pemberian layanan secara klasikal, kelompok maupun secara individual. Pemberian layanan berdasarkan program yang teiWr trrrertcarraiarr uVirr dtsusun sestmt ufcrrgarr kxmsaitasi cfcrrgarr Kepa&a Panti Asuhan Muhammadiyah. Program yang disusun juga berdasarkan program Panti Asuhan Muhammadiyah.

Beberapa program tersebut antara lain :

1. Observasi dan pengenalan lebih dalam tentang Panti Asuhan Muhammadiyah.

2. Memberikan sosialisasi tentang bimbingan kelompok dan konseling kelompok serta konseling individual.

3. Memberikan layanan informasi dan penguasaan kontens.

4. Melakukan aplikasi instrumentasi BK melalui angket masalah.

5. Mengadakan layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok.

6. Mengadakan layanan konseling individual.

7. Mengikuti kegiatan yang telah diprogramkan oleh Panti Asuhan Muhammadiyah.

8. Mengadakan kerja bakti dan olahraga bersama.

C. HASIL KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN MAHASISWA DI PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH KOTA SEMARANG

Adapun urutan kegiatan yang menyertainya adalah :

1. Persiapan / Perencanaan

Dalam kegiatan persiapan ini, hal yang dilakukan oleh praktikan adalah

a. Penyusunan Program

Mahasiswa menyusun program berdasarkan program dari Panti Asuhan dan Program dari Kampus yang ditambah dengan materi pilihan dari mahasiswa sendiri. Tiap mahasiswa mempunyai program sendiri untuk disampaikan di dalam klasikal maupun pelaksanaan konseling di luar jam kegiatan Panti Asuhan Muhammadiyah.

b. Konsultasi Program

Konsultasi tetap dijalankan tidak hanya pada awal penyususnan program, namun di tengah-tengah praktik pun apabila ada yang didiskusikan maka didiskusikan, baik mengenai satuan layanan yang telah disusun, respon siswa, pelaksanaan konseling, maupun dalam menghadapi klien. Konsultasi ini lebih banyak dilakukan dengan Kepala Panti yang lebih mengetahui keadaan Panti Asuhan Muhammadiyah.

c. Pembagian Tugas

Pembagian tugas mahasiswa meliputi : Penyusunan struktur organisasi, penyusunan pendamping klien, jadwal kegiatan mahasiswa, serta pelaporan administrasi PLBK.

2. Pelaksanaan Program

a. Layanan Informasi

Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Fungsi utama bimbingan melalui kegiatan layanan informasi adalah fungsi pemahaman dan pengembangan.

1) Deskrpisi pelaksanaan

Pelaksanaan layanan informasi ini secara keseluruhan dapat berlangsung secara lancar. Dibagi dalam jenjang pendidikan. Materi yang diberikan adalah disesuaikan dengan jenjang pendidikan anak asuh. Layanan ini dilakukan secara eksidental, karena di Panti Asuhan Muhammadiyah Semarang tidak ada jam khusus untuk BK, sehingga layanan ini dilakukan jika ada jam kegiatan yang kosong atau berkoordinasi dengan pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah.

2) Evaluasi Layanan

Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan mengenai materi yang diberikan. Respon para siswa terlihat bagus, ini ditunjang dengan diadakannya permainan melatih keberanian, kreatifitas dan komunikasi yang menarik, sehingga

b. Layanan Penguasaan Content

1) Deskripsi pelaksanaan

Pelaksanaan layanan ini secara keseluruhan dapat berlangsung secara lancar. Dibagi dalam jenjang pendidikan. Materi yang diberikan adalah disesuaikan dengan jenjang pendidikan anak asuh. Layanan ini dilakukan secara eksidental, karena di Panti Asuhan Muhammadiyah Semarang tidak ada jam khusus untuk BK, sehingga layanan ini dilakukan jika ada jam kegiatan yang kosong atau berkoordinasi dengan pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah. 2) Evaluasi layanan

Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan mengenai materi yang diberikan. Respon para siswa terlihat bagus, ini ditunjang dengan diadakannya permainan melatih keberanian, kreatifitas dan komunikasi yang menarik, shingga siswa berminat untuk membahas materi layanan.

c. Layanan Konsultasi

Layanan konsultasi diberikan oleh mahasiswa pada siswa yang membutuhakan konsultasi. Disini mahasiswa membantu lima siswa menyelesaikan masalah yang harus segera diselesaikan. Konsultasi dilakukan pada saat tidak ada kegiatan pada jadwal kegiatan.

d. Layanan Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok adalah suatu proses pemberian bimbingan yang diberikan kepada individu-individu dalam suasana kelompok, dengan memanfaatkan dinamika kelompok dimana semua anggota kelompok saling mengemukakan pendapat, masukan, saling menanggapi. Permasalahan yang dibahas dalam bimbingan kelompok ini adalah masalah yang bersifat umum.

1) Deskripsi pelaksanaan

Pada awalnya layanan ini disosialisasikan kemudian dari sosialisasi tersebut, praktikan membagi jenjang pendidikan yaitu SD, SMP, SMA/AMK. Dari rekrutmen anggota kelompok tersebut kemudian yang berjalan dengan lancar. Pelaksanaan bimbingan kelompok ini hanya dilakukan empat kali pertemuan. Kegiatan ini dilakukan di ruang aula.

2) Evaluasi Layanan

Pelaksanaan bimbingan kelompok ini sering terhambat dengan kesulitan mencari waktu pelaksanaan. Praktikan harus meminta ijin kepada pengurus untuk mengijinkan siswa-siswa yang menjadi anggota bimbingan kelompok untuk tidak mengikuti kegiatan di panti tersebut, tetapi untuk mengikuti bimbingan kelompok serta mencari jam luang ditengah-tengah jadwal panti yang sangat padat. Tetapi secara umum dalam kegiatan bimbingan kelompok itu sendiri dapat berjalan lancar.

e. Layanan Konseling Kelompok

1) Diskripsi pelaksanaan

Layanan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari bimbingan kelompok, setelah dinamika antar anggota bimbingan kelompok telah terbentuk, kemudian mahasiswa menawarkan untuk melanjutkan konseling kelompok pada waktu yang telah dijadwalkan.

2) Evaluasi layanan

Layanan ini dilaksanakan 4 kali pertemuan dan dilakukan di ruang aula atau di teras masjid. Secara umum dapat terlaksanan dengan lancar karena antara anggota kelompok sebelumnya telah terbentuk hubungan yang baik sehingga dinamika kelompok dapat tercapai, dan telah disepakati beberapa alternatif pemecahan masalah bagi seorang anggota kelompok.

f. Aplikasi Instrumentasi

1) Angket Masalah Siswa dan biodata siswa a. Deskripsi Pelaksanaan

Pengisian angket biodata siswa ini dilaksanakan pada saat jam bimbingan konseling. Hasil dari pengisian angket masalah ini dapat digunakan untuk menambah informasi bagi praktikan saat melaksanakan layanan bimbingan dan konseling. Pelaksanaan angket ini diikuti oleh semua siswa.

g. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan PLBK yang diprogramkan mahasiswa

1. Kerja bakti dan olah raga

Hal yang dilakukan mahasiswa pada beberapa hari adalah membantu memasak, kerja bakti membersihkan ruang makan, dapur dan kamar mandi. Serta olahraga Futsall


D. ANAL1SIS KR1TIS TERHADAP PENGALAMAN-PENGALAMAN YANG DIPEROLEH DITINJAU DARI KEUNGGULAN DAN KELEMAHANNYA

Dari pengalaman yang praktikan peroleh, ada keunggulan dan kelemahan yang praktikan dapatkan. Keunggulan yang praktikan dapatkan yaitu:

a. Praktikan dapat memberikan layanan sesuai dengan kompetensi yang
praktikan miliki selama kuliah.

b. Mengetahui peran dan fungsi konselor dalam melakasanakan tugas di panti.

c. Dapat mengenali karakteristik klien yang ada di panti dengan semua
latarbelakang klien.

Kelemahan yang praktikan dapatkan yaitu: kurangnya waktu untuk melaksanakan praktik dalam pemberian layanan bimbingan klasikal sehingga praktikan tidak dapat melaksanakan bimbingan secara penuh. Pelaksanaan bimbingan konseling yang di laksanakan dipanti asuhan muhammadiyah kurang optimal karena di samping waktu yang kurang, kegiatan yang ada dipanti sangat padat sehingga setiap akan melakukan bimbingan kesulitan dan pada pelaksanaan PLBK bertepatan dengan liburan akhir semester sehingga sebagian anak- anak pulang kampung. Hal itu yang menjadi kendala dalam pelaksanaan PLBK di LS.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

PLBK-LS merupakan salah satu cara yang dapat digunakan sebagai ajang dalam mengasah ketrampilan mahasiswa dalam mempersiapkan dirinya sebagai seorang calon konselor professional baik di sekolah maupun di luar sekolah. PLBK-LS yang dilaksnakan diluar lingkup sekolah memberikan pengetahuan dan pengalaman tambahan bahwa permasalahan yang biasanya ditangani oleh seorang konselor atau guru pembimbing adalah seorang siswa maka dengan adanya PLBK-LS membuktikan bahwa permasalahan tidak hanya dialami oleh siswa di sekolah tetapi juga masyarakat luas khususnya di Panti Asuhan Muhammadiyah juga membutuhkan bantuan dari konselor untuk memecahkan permasalahan yang dialami. PLBK-LS memberikan wawasan kepada mahasiswa sebagai calon konselor bahwa lingkup kerja seorang konselor atau guru pembimbing tidak hanya berada di sekolah dan menangani siswa tetapi juga dapat bekerja di luar sekolah misalnya panti sosial dan menangani masyarakat sebagai seorang klien.

B. Saran

Hal-hal yang perlu menjadi bahan perhatian dalam pelaksanaan praktik lapangan iayanan bimbingan dan konseling adalah masalah waktu pelaksanaan dan kesiapan mahasiswa yang diterjunkan.

Berkaitan dengan waktu pelaksanaan, untuk pelaksanaan praktik di layanan di luar sekolah ini idealnya seimbang dengan waktu yang dialokasikan pada saat pelaksanaan PPL di sekolah-sekolah. Hal ini terkait dengan pengalaman dan pembelajaran yang didapatkan mahasiswa dalam rangka untuk meningkatkan kompetensinya sebagai calon konselor yang profesional.




LAPORAN KELOMPOK PRAKTIK LAPANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING LUAR SEKOLAH (PLBK-LS) DI PA NT I ASUHAN MUHAMMADIYAH TLOGOSARIKOTA SEMARANG

TAHUN 2011

Disusun guna memenuhi tugas PLBK –LS

(Praktik Lapangan Bimbingan Dan Konseling Luar Sekolah)

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI SEMARANG

2011